Pada postingan kali ini, saya akan membahas konsep dasar tentang asam, basa dan garam. Materi ini biasanya dipelajari ketika anda kelas 3 SMP. Jika anda adalah seorang siswa kelas 3 SMP, tentu anda masih mengingat tentang materi ini. Jika tidak ingat? dari postingan inilah anda akan mengingatnya kembali. Berikut saya berikan peta konsep (mindmap) untuk materi ini.
1. Indikator
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan basa. Indikator terbagi 2, yaitu indikator alami dan indikator buatan. Indikator alami adalah indikator yang berasal dari alam. Contohnya seperti kulit manggis, kol ungu, kunyit dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa tidak semua tumbuh-tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator. Tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator adalah tumbuhan yang menghasilkan warna berbeda jika berada dalam suasana asam, basa dan netral.
Indikator alami |
Asam |
Basa |
Netral |
Kembang sepatu |
Merah |
Hijau |
Ungu |
Kulit manggis |
Coklat kemerahan |
Biru kehitaman |
Ungu kehitaman |
Kol ungu |
Merah muda |
Hijau |
Ungu |
Kunyit |
Kuning |
Jingga |
Kuning terang |
Indikator buatan adalah indikator yang tidak berasal dari alam atau buatan manusia. Contohnya seperti kertas lakmus. Kertas lakmus terbagi 2, kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika diteteskan larutan yang bersifat basa. Sedangkan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika diteteskan larutan yang bersifat asam. Contoh lain dari indikator buatan yaitu pH meter, indikator universal, metil merah, fenolftalein, bromtimol biru dan lain-lain.
Indikator |
Asam |
Basa |
Fenolftalein |
Tidak berwarna |
Merah |
Metil Merah |
Merah |
Kuning |
Bromtimol Biru |
Kuning |
Biru |
2. Tingkat Keasaman (pH)
Larutan asam mempunyai tingkat keasaman yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat keasaman dapat terjadi karena perbedaan kepekatannya. Ketika kita makan bakso, kita menambahkan cuka atau jeruk lebih banyak untuk menambah keasamannya. Selain karena kepekatan, tingkat keasaman juga bergantung pada jenis asamnya. Asam sulfat 5% jauh lebih asam daripada asam cuka 5%. Jus lemon jauh lebih asam daripada jus tomat. Tingkat keasaman dinyatakan dengan skala pH.
Larutan bersifat asam memiliki pH < 7
Larutan bersifat basa memiliki pH > 7
Larutan bersifat netral memiliki pH = 7
Tingkat keasaman suatu larutan dapat ditentukan dengan menggunakan indikator. Indikator dibawah ini dapat menunjukkan perubahan warna larutan pada rentang nilai pH tertentu.
Indikator |
Rentang Nilai pH |
Perubahan Warna |
Fenolftalein |
8,3 - 10,0 |
Tak berwarna - Merah |
Metil Merah |
4,2 - 6,3 |
Merah - Kuning |
Bromtimol Biru |
6,0 - 7,6 |
Kuning - Biru |
Indikator-indikator di atas tidak secara pasti dapat menentukan nilai pH suatu larutan. Indikator yang lebih akurat menentukan nilai pH larutan adalah indikator universal dan pH meter.
Asam-asam yang memiliki tingkat keasaman relatif rendah meskipun cukup pekat digolongkan sebagai asam lemah, sedangkan asam-asam yang memiliki tingkat keasaman tinggi meskipun relatif encer disebut asam kuat.
Asam kuat : asam sulfat, asam klorida, asam nitrat
Asam lemah : asam cuka, asam karbonat, asam fosfat
3. Asam
Asam adalah zat yang apabila terurai akan menghasilkan ion H⁺. Sifat-sifat asam yaitu:
- Mempunyai rasa masam
- Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
- Korosif (dapat melarutkan berbagai jenis logam)
- Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida
Beberapa contoh asam:
No | Nama Asam | Rumus Kimia | Keberadaan atau Kegunaan |
1 | Asam Klorida | HCl | Dalam getah lambung |
2 | Asam Sulfat | H2SO4 | Dalam aki |
3 | Asam Asetat | CH3COOH | Dalam cuka makanan |
4 | Asam Sitrat | C6H8O7 | Dalam buah jeruk dan lemon |
5 | Asam Format | HCOOH | Dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah |
6 | Asam Karbonat | H2CO3 | Dalam air hujan dan air soda |
7 | Asam Sianida | HCN | Dalam beberapa umbi-umbian, misalnya gadung |
4. Basa
Basa adalah zat yang apabila terurai akan menghasilkan ion OH⁻. Sifat-sifat basa yaitu:
- Mempunyai rasa pahit
- mengubah lakmus merah menjadi biru
- bereaksi dengan lemak membentuk sabun
- dapat menetralkan sifat asam
- bersifat korosif terhadap kulit
Beberapa contoh basa:
No | Nama Basa | Rumus Kimia | Keberadaan atau Kegunaan |
1 | Aluminium Hidroksida | Al(OH)3 | Deodoran, obat maag |
2 | Kalsium Hidroksida | Ca(OH)2 | Campuran adukan semen |
3 | Magnesium Hidroksida | Mg(OH)2 | Obat maag |
4 | Natrium Hidroksida | NaOH | Sabun, pembersih saluran air |
5. Garam
Asam dan basa dapat saling menetralkan. Oleh karena itu, reaksi asam dengan basa disebut reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Beberapa reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari:
- Kelebihan asam lambung dinetralkan dengan obat antasida, seperti mylanta dan promag
- Tanah pertanian yang terlalu asam, seperti tanah gambut, dinetralkan dengan kapur Ca(OH)2 atau batu kapur (CaCO3)
- Baking soda dapat digunakan untuk menetralkan sengatan lebah yang bersifat asam, sedangkan sengatan tawon yang bersifat basa dapat dinetralkan dengan asam cuka
Beberapa contoh garam:
No | Nama Asam | Rumus Kimia | Keberadaan atau Kegunaan |
1 | Natrium klorida | NaCl | Penambahan rasa makanan |
2 | Natrium bikarbonat | NaHCO3 | Pengembang kue |
3 | Kalsium bikarbonat | CaCO3 | Cat tembok dan bahan karet |
4 | Kalium nitrat | KNO3 | Pupuk, bahan peledak |
5 | Kalium karbonat | K2CO3 | Sabun dan kaca |
6 | Natrium fosfat | Na3PO4 | Detergen |
7 | Amonium klorida | NH4Cl | Baterai kering |
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Konsep Asam, Basa dan Garam"
Post a Comment