3. Bahan Tanah Liat dan Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani "keramikos" yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keramik tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat dan keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam seperti oksida logam (MgO, Al2O3, ZrO2 dan lain-lain). Keramik halus ini penggunaannya sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware) dan porselin (porcelain).
Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000⁰C. Gerabah adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200⁰C. Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200⁰C-2000⁰C. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 12.000⁰C.
Berikut beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.
- Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting merupakan jenis produk terakota atau tembikar.
- Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk gerabah.
- Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik.
- Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi) dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah daripada porselin. Secara kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar sampai porselin karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari suatu keramik yang telah dibakar. Makin nyaring suara suatu keramik disentuh atau dipukul, maka makin tinggi juga suhu pembakarannya.
Tanah liat menjadi bahan utama dari produk gerabah. Selain produk gerabah, tanah liat juga dapat dibuat menjadi bahan pembuat keramik. Saat ini keramik dapat dibuat dengan bahan tanah liat yang sudah dalam bentuk kemasan siap pakai, dikenal dengan Ready mix.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik antara lain mixer digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi mengilapkan, cetakan gipsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas.
Pembuatan keramik umumnya dilakukan dengan tiga teknik pembentukan keramik, yaitu:
- Pembentukan tangan langsung (hand building)
- Teknik putar (throwing)
- teknik cetak (casting)
Secara umum langkah-langkah pembuatan keramik sebagai berikut.
- Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki
- Pengering, bertujuan untuk menghilangkan air yang terikat pada badan keramik
- Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh menjadi bahan yang padat, keras dan kuat
- Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses pengeringan. Glasir merupakan material yang terdiri atas beberapa bahan tanah atau batuan silikat yang akan membuat permukaan keramik seperti gelas yang mengilap.
- Tahap pelukisan untuk memberikan hiasan dengan motif-motif yang menarik
- Pembakaran kembali dalam oven dengan suhu lebih kurang 800⁰C
- Pengemasan sesuai permintaan.
4. Bahan Gelas
Obsidian atau kaca alami adalah produk sampingan alami dari letusan gunung berapi berupa benda yang tajam, mengilap dengan warna hitam, orange, abu-abu atau hijau. Obsidian merupakan benda yang sangat berharga bagi masyarakat prasejarah dan digunakan untuk membuat alat-alat dari batu.
Gelas merupakan benda padat, dan strukturnya berbeda dengan keramik. Gelas merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks, diperoleh dengan pembekuan lelehan melalui pendinginan. Bahan baku pembuatan kaca ada dua kelompok yaitu:
- Bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar meliputi pasir silika, soda abu, batu kapur, feldspar, dan pecahan gelas.
- Bahan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil meliputi natrium sulfat, natrium bikroma, selenium, dan arang. Pasir silika, batu kapur, dan feldspar sangat melimpah di Indonesia.
Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang secara optik dengan kekerasan yang cukup. Gelas bersifat sangat rapuh, mudah pecah menjadi pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan, sehingga memiliki sifat estetika atau keindahan yang tinggi. Gelas aman digunakan sebagai kemasan karena beberapa sifat unggul berikut.
- Dapat didaur ulang
- Dapat ditutup kembali setelah dibuka
- Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat
- Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme
- Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas
- Kaku dan keras
- Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang tanpa mengalami kerusakan
5. Bahan Kayu
Kayu merupakan hasil alami hutan. Kayu menjadi bahan bangunan yang banyak disukai orang karena kuat dan tampilan yang menarik. Kayu cukup kuat dan kaku walaupun kayu tidak sepadat baja dan beton. Kayu sebagai bahan bangunan memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Kayu mudah diperoleh di Indonesia
- Mudah dibuat balok berukuran kecil untuk memudahkan proses pengangkutan
- Mudah pengerjaannya dan mudah mengubahnya sesuai kebutuhan
- Kayu tidak berkarat
- Kayu baik digunakan sebagai penyekat panas dan penyekat suara
Kayu mengandung komponen penting, yaitu selulosa, lignin dan senyawa eksraktif (senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung didalamnya. Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin dan lainnya yang jumlah dan jenisnya tergantung pada spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya. Kayu dari jenis pohon yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda. Pengenalan atas sifat-sifat akan sangat membantu dalam menemukan jenis-jenis kayu untuk tujuan penggunaan tertentu.
Baca juga tentang materi menarik berikut :
Bahan kimia di rumah
Jangan lupa berikan komentar dan sharing ke teman lainnya jika postingan ini bermanfaat. Terima kasih.
The most common casino games in the United States - DrmCD
ReplyDeleteLas Vegas 계룡 출장마사지 poker 춘천 출장마사지 – The most common 정읍 출장마사지 casino games in the United States · 김천 출장마사지 Jackpot – A 서산 출장안마 popular table game; Omaha – Best roulette;
joya shoes 798y5ygxbq340 outdoor,INSOLES,Joya Shoe Care,walking,fashion sneaker,boots joya shoes 257l0lfkce974
ReplyDelete