Bahan kimia ada di sekitar kita termasuk di rumah. Bahan kimia yang ada dirumah digunakan sebagai bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, serta bahan pembasmi serangga (insektisida).
1. Bahan Pembersih
Bahan pembersih dibuat dari zat yang dapat membantu menghilangkan kotoran dari suatu benda. Bahan pembersih yang paling sering digunakan adalah sabun, detergen, pasta gigi, dan pembersih lantai.
➤Sabun
Sabun berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan bantuan air. Sabun dibuat melalui suatu reaksi yang dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). Dalam reaksi ini, lemak atau minyak direaksikan dengan natrium hidroksida atau kalium hidroksida sehingga menghasilkan sabun.
Cara pembuatan sabun zaman dahulu dan zaman sekarang pada dasarnya sama. Hanya saja pada pembuatan sabun secara modern telah ditambahkan bahan-bahan lain, misalnya penambahan krim, parfum, dan vitamin pada sabun mandi. Krim berfungsi untuk menghaluskan kulit. Parfum memberikan aroma wangi pada sabun. Vitamin berfungsi meremajakan kulit. Sabun bahkan diberi bahan pewarna sehingga tampak menarik.
Sabun sebagai bahan pembersih memiliki kelebihan dan kekeurangan. Kelebihan sabun antara lain: mencuci dengan baik dalam air lunak (air yang tidak mengandung ion kalsium atau ion magnesium), dapat diuraikan mikroorganisme, dan jarang menyebabkan kerusakan kulit.
Adapun kekurangan sabun antara lain: sukar larut dalam air sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci, diendapkan oleh air sadah (air yang mengandung ion kalsium atau ion magnesium) dan membentuk scum, dan tidak dapat mencuci dalam larutan asam.
➤Detergen
Detergen pertama kali diproduksi sekitar tahun 1940. Detergen yang kita kenal saat ini biasanya berupa bubuk dan digunakan untuk mencuci pakaian yang kotor. Detergen dibuat dengan mereaksikan alkil benzena sulfonat (ABS) atau linier alkil sulfonat (LAS) dengan natrium hidroksida. Bahan penyusun detergen lainnya adalah STPP, CMC, pewarna, parfum dan air.
STPP (sodium tripoliposfat) merupakan bahan yang berfungsi untuk mengikat ion kalsium dan magnesium dari air sadah, sehingga tidak mengganggu kerja detergen. CMC (karboksi metil selulosa) merupakan bahan pembuih, sedangkan air berfungsi sebagai bahan pengikat. Berbagai produk detergen juga menggunakan enzim sebagai bahan aktif. Enzim akan membersihkan (menguraikan) noda yang berasal dari bahan organik seperti lemak dan darah.
Detergen memiliki kelebihan antara lain: memiliki daya cuci yang lebih kuat daripada sabun, tidak diendapkan dalam air sadah, dan dapat bekerja dalam larutan yang cukup asam.
Adapun kekurangan detergen antara lain:
- Limbah detergen generasi terdahulu menimbulkan buih di badan-badan air, seperti sungai dan danau. Hal ini terjadi karena molekul detergen sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Kini tersedia detergen yang molekulnya lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Contoh detergen yang sukar diuraikan mikroorganisme yaitu ABS, sedangkan contoh detergen yang mudah diuraikan mikroorganisme yaitu LAS.
- Detergen mengandung STPP, suatu senyawa fosfat, sebagai zat aditif untuk mengatasi kesadahan dan mencegah kotoran melekat kembali di bahan cucian (redeposisi). Akan tetapi, ternyata hal itu menimbulkan masalah, sebab fosfat merupakan nutrisi yang diperlukan tumbuhan. Akibatnya, limbah detergen akan memicu perkembangan tumbuhan air, seperti ganggang dan eceng gondok. Ketika tumbuhan itu mati dan mengalami pembusukan, oksigen dalam air akan dihabiskan oleh proses itu. Akibatnya, ikan dan hewan air lainnnya akan mati. Masalah ini dikenal dengan istilah "eutrofikasi".
Molekul sabun dan detergen mempunyai kesamaan, yaitu berupa molekul berbentuk panjang dengan dua ujung yang berbeda sifat. Ujung yang satu bersifat suka air (gugus hidrofil) sedangkan ujung yang lain bersifat menolak air (gugus hidrofob).
Ujung hidrofil tertarik ke lingkungan berair. Sebaliknya gugus hidrofob cenderung menjauhi lingkungan berair dan tertarik ke minyak (lemak). Struktur molekul yang demikian itu menjadikan sabun dan detergen dapat menjembatani air dan minyak. Sifat itulah yang memungkinkan sabun dan detergen dapat melarutkan minyak ke dalam air atau air ke dalam minyak.
➤Sampo
Sampo merupakan bahan yang berguna untuk membersihkan rambut dari debu dan kotoran. Di dalam sampo terdapat bahan pembersih, misalnya natrium dodesil sulfat. Bahan pembersih ini berfungsi untuk mengikat kotoran yang melekat pada rambut dan kulit kepala.
➤Pasta Gigi
Pasta gigi merupakan bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan makanan dan minuman yang menempel pada gigi. Bahan kimia utama yang terdapat dalam pasta gigi adalah bahan pembersih dan bahan abrasif (penggosok seperti amplas). Bahan pembersih yang biasa digunakan adalah natrium dodesil sulfat. Bahan abrasif yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silika, kalsium karbonat dan baking soda.
Pasta gigi biasanya juga mengandung senyawa flourin untuk memperkuat lapisan pelindung sehingga mengurangi resiko kerusakan gigi. Selain itu, pasta gigi juga mengandung bahan lain, misalnya bahan perasa (contoh: papermin), bahan pemanis (contoh: sorbitol dan sakarin), bahan pengental (contoh: polietilen glikol) serta bahan pengawet (contoh: metil parahidroksibenzoat).
➤Pembersih Lantai
Bahan esensial dalam permbersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Contoh disinfektan dalam pembersih antara lian: fenol, baksil resorsinol, kresol dan benzalkonium klorida.
➤Bahan Pemutih
Untuk mengatasi noda-noda pada pakaian yang sangat sukar untuk dihilangkan, kita dapat menggunakan produk pemutih. Pemutih mempunyai daya urai yang lebih baik terhadap kotoran dibandingkan dengan sabun atau detergen. Hal ini karena pemutih mengandung bahan aktif, yaitu senyawa natrium hipoklorit. Senyawa inilah yang mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengikat dan menguraikan kotoran pada pakaian. Selain itu, senyawa ini juga dapat membunuh kuman dan bibit penyakit yang menempel pada pakaian.
2. Bahan Pewangi
Pewangi adalah zat atau senyawa kimia yang mempunyai aroma (wangi) tertentu. Pewangi digunakan dalam kosmetik (parfum), pengharum ruangan dan berbagai produk rumah tanggaseperti pembersih lantai, pelembut pakaian, detergen, shampo, dan sabun. Aroma yang digunakan dalam produk-produk rumah tangga biasanya aroma bunga atau buah. Contohnya: Citral (aroma lemon), geraniol (aroma mawar), jasmin (aroma melati) dan metil butirat (aroma apel).
3. Bahan Pembasmi Serangga
Bahan pembasmi serangga disebut juga insektisida. Serangga dirumah atau di kantor yang paling sering mengganggu dan menjadi sasaran utama pembasmi serangga adalah nyamuk. Selain itu, berbagai serangga lain seperti kecoa, lipas, lalat dan kutu busuk juga merupakan sasaran pembasmi serangga.
Produk yang digunakan untuk membasmi dan mengusir nyamuk antara lain yang dikenal sebagai obat nyamuk bakar, obat nyamuk cair, dan lotion. Obat nyamuk bakar mengandung bahan kimia yang berupa bahan aktif S-bioletrin dan MC insektisida. Obat nyamuk cair mengandung bahan aktif seperti propoksur, diklorvor dan antidote adropine sulphate. Sementara itu, untuk membasmi kecoa, semut, dan lalat biasanya digunakan kapur barus. Bahan pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati menyimpan bahan pembasmi serangga terutama dari jangkauan anak-anak.
Belum ada tanggapan untuk "Bahan Kimia di Rumah"
Post a Comment