Sifat Bahan dan Pemanfaatannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan-bahan di sekitar kita dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu bahan serat, bahan karet, bahan tanah liat dan keramik, bahan gelas dan bahan kayu. Bahan-bahan tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang khusus dan unik, sehingga kita dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.
1. Bahan Serat
Serat (fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat adalah suatu polimer. Polimer adalah zat yang terdiri atas molekul-molekul besar yang disebut juga makromolekul. Makromolekul itu sendiri terbentuk dari sejumlah besar molekul-molekul kecil. Oleh karena itu disebut polimer (poly=banyak; meros=bagian). Molekul kecil pembentuk polimer itu disebut monomer. Contoh monomer adalah molekul glukosa. Jika molekul-molekul glukosa bersatu, akan terbentuk polimer selulosa. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (buatan).
a. Serat Alami
Serat alami adalah serat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Serat tumbuhan umumnya berasal dari bagian tanaman, misalnya kulit kayu, pelepah, akar dan daun. Serat hewan umumnya berasal dari bulu hewan. Adapun serat mineral umumnya berasal dari mineral asbetos. Serat alami lebih sulit diproduksi dibandingkan dengan serat sintetis sehingga harganya lebih mahal daripada serat sintetis. Jenis serat alami antara lain:
➤ Serat Kapas (Katun)
Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki karakteristik: bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur. Serat kapas mudah terbakar, kalau terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
➤ Serat Linen
Serat linen dibandingkan dengan katun mempunyai ciri lebih halus, lebih kuat, berkilau lembut, kurang elastis, mudah kusut, tidak tahan setrika panas. Serat linen mudah terbakar, bila terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas terbakar dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
➤ Serat Sutera
Serat sutera mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam bulat dan mudah dihancurkan.
➤ Serat Wol
Serat wol mempunyai ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Pada pembakaran terbentuk gumpalan hitam dan berbau rambut terbakar.
➤ Serat Asbes
Serat asbes umumnya mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya sedikit menyerap air, sangat tahan panas dan api, dan tahan cuaca. Serat asbes merupakan penghantar listrik dan panas yang buruk, sehingga mineral asbes banyak dimanfaatkan sebagai pelapis kabel listrik, sarung tangan dan tirai.
b. Serat Sintetis
Serat buatan dibuat secara sengaja oleh manusia. Sifat umum dari serat buatan yaitu kuat dan tahan gesekan.
➤ Serat Nilon
Serat nilon mempunyai ciri sangat kuat, ringan dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan terhadap serangan jamur dan bakteri. Nilon tidak tahan panas, mudah terbakar, meleleh bila dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras yang berwarna coklat.
➤ Serat Poliester
Serat poliester mempunyai ciri elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur, bakteri dan serangga. Apabila dibakar, poliester mudah terbakar tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna coklat muda. Penggunaan bahan-bahan alami dan sintesis dapat dicampurkan untuk memperbaiki kualitas bahan. Contoh tekstil dari bahan serat campuran adalah TC (Tetoran Cotton) yang merupakan campuran dari poliester dan katun. Ciri dari tekstil ini kurang dapat menyerap keringat dan agak panas di badan, tidak susut dan mengembang, apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang.
2. Bahan Karet
Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua setelah thailand. Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks, Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian korteks tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.
Karet alam memiliki banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastik atau daya lenting yang baik, plastisitas yang tinggi, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan) dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Dalam bidang industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.
Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam dan asetilena. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, bahkan dapat menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan karet alam yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara dan kedap gas. Karet sintetis memiliki banyak jenis. Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifatnya dan kegunaannya.
➤ NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak. NBR digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
➤ CR (Chloroprene Rubber)
CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot dan sabuk pengangkut.
➤ IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IIR mempunyai sifat kedap air. IIR digunakan untuk bahan pembuatan ban motor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpanan lemak dan minyak.
Belum ada tanggapan untuk "Sifat Bahan dan Pemanfaatannya Dalam Kehidupan Sehari-hari (Bagian 1)"
Post a Comment